PENDIDIKAN MATEMATIKA
Matematika merupakan salah
satu pengetahuan manusia yang paling bermanfaat dalam kehidupan. Hampir setiap
bagian dari hidup kita mengandung matematika sehingga anak-anak membutuhkan
pengalaman yang tepat untuk bisa menghargai kenyataan bahwa matematika adalah penting untuk masa
depan mereka. Oleh karena itu model pembelajaran matematika yang baik harus lah
bisa membentuk logika berfikir bukan sekedar pandai berhitung. Karena berhitung
dapat dilakukan dengan alat bantu seperti kalkulator, komputer, dll. Namun dalam menyelesaikan
masalah perlu logika berfikir dan analisis.
Matematika sendiri pada
dasarnya mengajarkan logika berfikir berdasarkan akal dan nalar. Namun, sifat
umum matematika itu abstrak dan tidak nyata karena terdiri atas simbol-simbol.
Sehingga secara natural model pembelajaran matematika yang baik adalah secara
nyata dengan melihat, merasakan, dan melakukan dengan tangan para siswa. Atau
secara konsep bisa diajarkan dengan cara dilihat, dipegang dan dimainkan, digambar, diucapkan, lalu
ditulis.
Model pembelajaran
matematika sebaiknya dimulai dengan mengangkat situasi dari kehidupan sehari
hari yang kemudian disederhanakan dalam bentuk soal cerita. Kemudian para siswa
diminta memodelkan dengan model mainan (bisa berupa balok, stik es krim, dll) atau model gambar
sebelum akhirnya membuat kalimat matematika. Proses ini harus dilakukan dalam
dua arah sehingga hasilnya akan
optimal.
Diharapkan dengan
diterapkannya model pembelajaran matematika yang baik seperti konsep diatas tadi, siswa menjadi
pandai menyelesaikan permasalahan (menjadi problem solver) dimana tujuan ini
dapat tercapai bila prinsip pembelajaran matematika diterapkan secara 2 arah
sehingga siswa dapat benar-benar menguasai konsep-konsep matematika dengan baik. Selain itu, siswa
diharapkan pandai dalam berhitung dan mampu melakukan perhitungan dengan benar
dan tepat (karena cepat bukan tujuan utama dari model pembelajaran matematika
ini.
Pendidikan juga merupakan
sarana terpenuhinya proses belajar mengajar. Tanpa pendidikan kita tidak mampu mengembangkan
fitrahnya sebagai insanpedagogik yang perlu didik dan mendidik. Namun, suatu
pendidikan akan mempunyai mutu yang tinggi apabila guru mempunyai mutu yang
tinggi pula,sedangkan mutu guru sangat ditentukan oleh pemahamannya tentang metode yangditerapkan dalam
pembelajaran materi matematika.Pengembangan pendidikan matematika merupakan
suatu proses penyusunan pendidikan matematika itu sendiri. Proses ini dimulai
dari pengembangan kebijakan pendidikan matematika, prinsip-prinsip pengembangan, pendekatan dan model
pengembangan pendidikan serta pengaturan pelaksanaan pendidikan matematika.
Dalam pengembangan
pendidikan matematika didasarkan pada prinsip-prinsipyangmengakomodir proses
penyusunan pendidikan matematika atau pengembangan pendidikan matematika itu sendiri.
Dalam dunia pendidikan matematika sangatlah menentukan keberhasilan maupun
ketidakberhasilan suatu pendidikan, karena pendidikan matematika merupakan
acuan dasar dalam proses belajarmengajar. Sedangkan dalam pengembanganpendidikan matematika tersebut
harus didasari oleh prinsip-prinsip yang sesuai danseimbang.Selain prinsip,
pendekatan juga sangat penting dalam pengembangan pendidikan matematika.
Pendekatan menjadi bagian dari proses penyusunan pendidikanmatematika. Namun, pendekatan
mana paling sesuai dan baik bukan menjadi soal. Karena, dalam pengembangan
pendidikan matematika pendekatan tersebut disesuaikan dengan kondisi lingkungan
sekolah. Pendekatan yang satu dengan yang lainnya boleh jadi tidak sesuai diterapkan dalam
pengembangan pendidikan matematika di suatu sekolah. Namun, ia akan sangat
diperlukan bila diterapkan di sekolah lain.
Bersamaan dengan prinsip
dan pendekatan, pendidikan matematika juga memiliki model pengembangan yang
diarahkan untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional. Model pengembangan pendidikan matematika yang
berlaku di Indonesia bersifat desentralisasi yang dikembangkan dari bawah yaitu
dari pihak guru atau sekolah. Guru atau sekolah dapat menilai model
pengembangan pendidikan matematika mana didasarkan pada pertimbangan bahwa guru adalah Perencana
maupun pelaksana daripada pendidikan matematika tersebut serta guru atau
sekolah yang dekat dan mengetahui kebutuhan proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar